Pemanfaatan Kotoran Sapi sebagai Sumber Energi (Biogas) Rumah Tangga di Kabupaten Sampang Provinsi Jawa Timur
DOI:
https://doi.org/10.33005/abdi-mesin.v1i1.9Keywords:
Kotoran sapi, Rumah tangga, Biogas, Pupuk OrganikAbstract
Kegiatan pengabdian masyarakat teknologi biogas dari kotoran sapi merupakan salah satu solusi untuk mengatasi kesulitan masyarakat akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan bertujuan untuk mengatasi masalah limbah kotoran sapi yang belum digunakan oleh petani sebagai energi biogas. Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses fermentasi anaerobic dari berbagai sampah organik menjadi energi. Energi yang dihasilkan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar sehari-hari, sehingga tidak lagi menggunakan minyak tanah untuk memasak. Daerah pedesaan di kabupaten Sampang merupakan daerah dengan mata pencaharian bertani dan peternak. Hampir semua petani di desa Panyepen memiliki setidaknya 3-4 sapi, tapi hampir 100% tidak menyadari penggunaan kotoran sapi menjadi biogas. Metode yang digunakan adalah pelatihan, demonstrasi instalasi biogas sederhana, dan pendampingan produksi biogas. Kegiatan ini diikuti oleh peternak/petani di desa Panyepen kecamatan Jrengik kabupaten Sampang. Penyuluhan dan praktek dilakukan di rumah petani. Hasil dalam implementasi sederhana dari produksi biogas dari kotoran sapi menunjukkan bahwa gas yang terbentuk ditandai dengan kehadiran plastik gelembung gas. Gas yang dihasilkan pada hari ke-6 setelah pengisian kotoran sapi, dan maksimum dicapai pada hari ke-10. Untuk keberlanjutan gas sebagai bahan bakar, setiap satu sampai dua hari perlu pengisian kotoran sapi sekitar 100 kg (campuran kotoran sapi dan air 1:1). Biogas telah berhasil digunakan oleh petani untuk memasak air dan membuat masakan untuk kebutuhan sehari-hari dan slurry (limbah biogas) sebagai pupuk organik.